LOSPALOS, MEHARA LATA: Kita Hanya Kenangan

Kursor

HASIL PERTANDINGAN BOLA

NONO BLOG - DAFTAR LIVE SCORES SEPAKBOLA DUNIA

Kita Hanya Kenangan

Kita Hanya Kenangan Tak ada lagi bisik… Hilang sosok… Rabun sudah bayang diingat… Seiring rindu yang terus menguap dan mengering Mengikis perlahan cinta yang dulu mati ku perjuangkan, bagimu… Hingga mengeropos sudah kenangan… Tak ada lagi cerita… Tak ada lagi sejarah… Kau dan aku. Kita. Mati. Tengah malam ini… Telah kugenggam cinta baru Ku peluk tak keras namun tak akan ku lepas lagi Dia dan aku. Kami. Ijinkan aku melupakan kita… Tanpa melupakan luka yang pernah kau sandangkan bagiku. Tengah malam ini… Sebelum aku benar benar pergi Ingin ku bilang… Terima kasih pernah memberi air segar dalam panjang dahagaku Terima kasih pernah menjadi teman dalam singkat hidupku Membuat aku merasakan cinta dan lukanya Merasakan hangat pelukmu dan melepasnya terpaksa Memberi ku tawa tulus dan luruhnya airmata Cinta kita adalah rahasia kita Sudah ku buang ke dasar laut yang sempat tertulis Dan aku sudah menjadi amnesia untuk mengingat semua kenangan kita. Agar kita tidak akan menjadi hikayat. Sampai jumpa di hidup kita berikutnya. LUKA YANG SAMA Kusembunyikan sebuah pedang di dalam hatiku, dan sebuah belati di tangan. keduanya telah mengucurkan darah yang sama dari tempat yang sama, dari luka yang sama dan dengan rasa sakit yang sama. hanya dengan satu harap ; "jangan pernah ada yang tahu jika luka itu ternyata telah ada..." Kita sudah mati Aku tidak tersandung Tidak tergelincir Dan tidak juga jatuh. Tapi aku sementara terbang… Terbang oleh rasa ini… Rasa ketika kau peluk Rasa ketika kau cium Rasa ketika kau katakan sayangmu Rasa ketika kau perlahan menjauh Rasa ketika aku sakit Dan jauh sebelum kau kembali padanya Jauh sebelum kau minta aku meninggalkanmu Jauh sebelum kau mengukir sakit ini… Kita sudah mati. Masih ingin menikmati Aku tak ingin melihatmu untuk yang terakhir Aku tak ingin menggenggam tanganmu untuk yang terakhir Aku tak ingin memelukmu untuk yang terakhir Aku tak ingin mengecup keningmu untuk yang terakhir Aku ingin... Masih banyak waktu untuk kita bersama Masih banyak cara untuk kita bersama Masih banyak tempat untuk kita bersama Masih banyak rasa untuk kita berbagi Aku masih ingin... Membawamu jauh ke dalam rasa ku Menghiburmu kala berduka Membiarkanmu kala kau bahagia Aku masih ingin menikmati semua ini Meski harus lepas segala sendi karena sakit Aku ingin tetap menikmatinya. Selamat Jalan Aku gelisah setengah mati semalam Tapi aku bisa terlelap Bahkan tak bermimpi tentangmu Aku gelisah setengah mati pagi ini Ketika aku terbangun Dan belum kudapati kabar darimu Dan pagi ini... Ketika perjalanan ini dimulai Pagi ini, ketika kau masih tak memberiku pilihan Pagi, ketika semalam kukecup keningmu Pagi, ketika semalam aku menunggu dan berharap Pagi, ketika semalam masih kau sebut namanya Pagi, ketika kuputuskan usai segalanya Pagi, ketika aku dengan sangat terpaksa harus berucap “selamat jalan”. Pernah Pernah terucap kata yang membuat salah Pernah terbangun rasa yang membuat luka Lalu pernah terlintas pikir seharusnya waktu dulu kita jangan bertemu Pertemuan telah membuat kita merasakan semua ini Seribu pahit yang datang lebih hebat dari seribu kebahagiaan yang berlalu percuma. Pernah kutorehkan sejuta harapan ke hatimu Ketika dulu kudapatkan kuncinya lalu membuka setiap kisi relungmu Tapi kemudian kau pergi sambil berkata Aku tak bisa mencintaimu... Percaya diantara Ragu Cinta bagaimanapun bentuknya haruslah dibangun diatas kepercayaan yang matang. Setulus apapun hubungan cinta, jika rasa saling percaya tak pernah ada, maka yang ada adalah kejujuran yang mulai terkikis pelan-pelan lalu berakhir pada rasa jenuh dan pertengkaran tanpa akhir. Sudah kukatakan ini berulang-ulang padamu, disetiap saat kita bersama merenda hari, di setiap kita merangkai kata menjadi janji. Adakala kau menganguk mengiyakan, adakala kau hanya terdiam sambil mengurai rambutmu. Tapi hari ini kau berkata “aku butuh kepastian dari janji-janjimu sebelum kita melangkah lebih jauh”. Lalu apa gunanya semua janji kita sekian lama dan keyakinan yang kau berikan padaku bahwa tak akan ada satupun ngengat yang akan bisa menggoyahkan kepercayaanmu padaku. Apa guna semua kepastian yang kita yakini? Sudah tak adakah kekuatan pada setiap ucap kita dulu sehingga kau meragukannya sekarang? Apakah sudah sedemikian percumakah semua itu? Kalau begitu berarti sekian lama kita telah terjebak dalam labirin yang kita buat sendiri. Sudah terlanjur masuk dan kita tak bisa lagi menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang kita ciptakan. Naif memang, masalah-masalah yang telah kita lalui seharusnya bisa mendewasakan kita untuk lebih mengerti tentang arti sebuah kesetiaan bukan sebaliknya seperti sekarang kau meragukan janji yang sudah terikrar. Sudah tak guna lagi kau berucap tentang cintamu yang setia jika setiap hari keraguan masih bermain manis di benakmu. Bukankah itu percuma dan hanya menyiksa diri? Posted By Dody KL 0 Yang Bercuap-cuap Betha PunK Harapan, Kesetiaan Cinta, Sakit Hati, Tanda tanya Kamu dan masa lalu Satu kisah pernah hilang dengan dia Menghancurkan tanpa ampun Menyakitkan tanpa hati Semuanya bermula dari ketidakjujuran Sekarang di sini ada kau Terlelap dalam pelukku dengan lugumu Hariku sudah kau isi dengan kisah yang penuh kasih Penuh canda riang kadang cemburu Tak ada yang tak sempurna Semuanya terlihat indah Malam ini, diantara mimpimu Getir masa lalu kembali kuingat Terbayang jelas semua kisah masa lalu dulu Semua hanya bermula dari sebuah pesan pendek Terkirim untukmu dari seseorang yang asing bagiku Penuh romantisme yang melayangkan jiwa Tapi bagiku pahatan luka baru Di atas luka lama yang hampir mengering Kau sempat menyangkalinya beberapa kali Tapi apalah guna bagiku Semua sudah jelas sekarang Bahwa aku harus meragukan kesetiaanmu Bahwa aku harus lebih pasti bertanya sekarang Jika cinta lain kau pelihara diam-diam Puisi dalam SMS Jujur saja, saya termasuk orang yang tidak pernah tahu harus berbuat apa saat valentine. Setiap tahun, valentine adalah hari yang biasa saja bagi saya. Tak ada yang istimewa. Namun kali ini, dalam kesendirian saya ingin membuat Valentine kali ini menjadi sedikit istimewa dengan postingan kumpulan puisi saya. Saya tak pernah memberi judul pada puisi ini. Karena sebenarnya puisi ini saya sudah lama saya buat dan sudah ada yang pernah saya posting di blog ini. Puisi ini saya buat saat di tangan saya tak ada pena dan kertas, sehingga inspirasi yang datang terpaksa saya tuangkan ke dalam hp butut saya. Dan karena kapasitas hp yang kecil sehingga saya pun menulis dengan seadanya. Puisi ini pun bisa di kirim sebagai sebagai hadiah valentine, bisa berupa sms valentine ataupun kata-katanya bisa di tulis di kartu ucapan Valentine. Tapi saya hanya ingin bilang, bahwa tidak semua puisi di sini untuk valentine, karena sebagian adalah puisi tentang kekecewaan. ========================================================= Kau ada diantara seribu pesona Tercipta untuk menghakimi hati Mungkin akan membunuh bila cinta datang tak sesuai harap Aku ada diantara jejeran asa tak pasti Menunggu kapan waktu datang melukai hati Aku mencintaimu dengan ketulusan yang tersangat Tapi kini tersudut ditengah kepahitan Mengapa waktu tak pernah mengizinkan Aku ada diantara yang bisa mengungkapkan rasa? ============================================================== Ada seruan dari hati Karena jiwa ini sudah hampir mati menunggu cinta datang Ada seruan dari jiwa Kapan cinta datang dari waktu yang tepat Menyapa hati dengan tulus? =============================================================== ada cinta tersenyum diantara khayalan ada cinta berharap diantara ketulusan ada cinta menangis diantara ketidakpastian sanggupkah kenyataan mengusir mimpi? ============================================================== Kamu seperti awan yang berarak saat siang Dan bintang yang gemerlap saat malam Satu hal yang ingin kukatakan padamu saat ini, Kamu lebih indah dari keduanya ==================================================================================== Ada yang lebih dari kasih Ada yang lebih dari sayang Tapi tak ada satupun dibumi Yang lebih dari cinta Sama seperti ini dipersembahkan tulus, Hanya untukmu. ============================================================================ Rapuh lagi aku Asa yang kutata setelah kutemukan cinta Bahagia yang baru sesaat kurasa Ambruk dihantam amarah Hancur tertimpa sombongnya ego Padahal baru semenit lalu aku sadar Cinta ini berarti bila mencintaimu. =================================================== Kuhardik kecewa dengan diam yang panjang Lalu kuusir ragu yang membuat cinta tak jujur sejak pertama kali hadir tapi aku kian merasa bodoh setelah segala terjadi apalagi setelah aku merasa ditinggalkan. ========================================================== Aku hidup diatas cinta yang menderitakanku Ditemani kecewa dalam setiap sendiri yang menyepikan Kucoba tegar melepasmu bahagia tanpaku Meski hati harus pedih dibawah riangmu. =========================================================== Sedih ini tak akan pernah berakhir Bahkan saat tertawa kuhadirkan airmata Tapi biarlah kucoba tak mengganggu singgasana bahagiamu wAlau akhir dari segala adalah penderitaan hatiku. ================================================================== Tak ada yang bisa kurangkai untuk dapat kukatakan Betapa kusangat merindukanmu saat ini. Tak ada pula yang bisa kubuat Untuk dapat kukatakan betapa aku sangat mencintaimu =========================================================== Andaikan memang takdir ini tak berpihak padaku Akan kembali kukenang cintamu dengan airmata Sambil menunggu saat matiku datang Karena aku tak bisa hidup tanpa sayangmu. ============================================================== Aku bisu diantara mata yang tak sanggup kubuka Tak mampu kulihat kenyataan meski hanya bayang Apalagi berbicara yakinkan siapapun Aku mencintaimu. =============================================== Ada cinta Ada kerinduan Ada juga doa Jika pagi nanti masih kau lihat matahari bersinar Dan mendengar kicau burung Sadarilah, disitu ada cinta yang mengharapkanmu Lewat doa penuh rindu. ======================================================== Satu lagi cinta datang dari sisi fatamorgana Hingga kupeluk maya berwarna jingga Padahal sudah kusulam kecewa Yang kuambil dari kulambu usang keabadian ====================================================== Jika aku tak bisa lagi Berjalan diatas asa yang pernah kau beri Akan kusongsong esok Tanpa bercerita pada siapapun Apa yang pernah terjadi pada hatiku. =========================================== Aku datang hanya untuk memanen kecewa Diatas benih cinta yang kau tabur Jika kecewa ini berluka Aku tak ingin mati Sebelum aku melihat kamu merasakan Seperti apa kecewa. ========================================== Hidup ini tak lebih dari rentetan kekecewaan Yang selalu datang dan pergi hanya untuk meninggalkan luka =========================================== Aku bosan melukis sebesar apa cintaku Kedalam kata-kata tak berarti Aku bosan berteriak Betapa kerinduan telah jadi racun bagi jiwaku Aku ingin ada diantara pelukmu Biar kamu yakin dengan pasti Seberapa berarti cintamu untukku. ========================================== Pagi datang mengusir embun dari kelopak mawar merah Tapi hingga pagi ini Tak ada satupun yang mampu mengusir cinta dari hati yang kian merah karena merindukanmmu. =========================================== Jika malam pernah menangis bersama kita Sudah ada siang yang akan selalu tertawa, Sejuk membelai dari pagi Setia memeluk hingga senja Bahkan jika masih mungkin Ada bintang redup Yang enggan meninggalkanmu sendiri Menemani mengenang setiap masa lalu Agar kita harus selalu ingat Bahwa yang terburuk di masa lalu Adalah keindahan yang terbuang. =========================================== Ku ingin bijaksana Tapi aku tak tau seperti apa bijaksana itu Aku ingin jujur Tapi aku tak tau seperti apa jujur itu Aku ingin mencintai Tapi cinta buru-buru lari meninggalkanku. =========================================== BIBIRKU BISU BERUCAP TAPI HATI TERUS BERTERIAK SESUNGGUHNYA TULUS CINTA INI MASIH HANYA TERSEDIA UNTUKMU DAN SETIANYA TAK KAN BERPALING PADA CINTA YANG LAIN. ========================================================= Dia adalah Dia Dia adalah misteri. Berawal dari sebuah pertemuan yang tak disengaja lalu sampai pada perpisahan yang mendadak. Ada sesuatu yang tak bisa dilupakan dari pertemuan itu. Sesuatu yang belum sempat aku maknai, sesuatu yang tak sempat aku pikirkan. Kebersamaan setengah hari yang sempat terukir itu akan tetap jadi sebuah sejarah. Meski harus diakui tak ada yang indah dari sedikit waktu itu, tapi bagiku melihat dan menikmati ceria wajahnya menghadirkan sesuatu yang lain pada rasa yang telah lama kusembunyikan dibalik dingin gerimis setiap hari. Ya, rasa yang terus berkecamuk dalam hati ini, rasa yang mengalir begitu kuat tak terbendung, rasa yang bahkan tak mampu kudefinisikan sebagai apa. Entah apakah kekaguman ini terlalu berlebihan untuk dimaknai ataukah aku yang terlalu menikmati rasa yang menikam ulu hati ini. Dia adalah misteri. Sejauh sekarang Dia ada. Sejauh itu tangan ini tak mampu menggapainya, bahkan Dia kini tak terlihat meski samar di jauh. Dia, hanya pada sebuah potret yang sempat tertinggal senyumnya mampu kujangkau. Senyum yang begitu tulus, ada damai di sana. Di senyum itu. Potret inilah yang selalu kuraba untuk yakinkan diri bahwa wajahnya tak akan kulupakan. Dia, hanya pada sebuah bayang yang samar terlihat, mampu kupeluk dirinya meski wangi tubuhNya pun tak mampu kuhirup. Dia entah ada di mana sekarang. Khabar dariNya yang selalu kunanti tak pernah kudengar lagi. Mungkin Dia memberi khabar, tapi tak pernah sampai dengan selamat ke indra pendengaranku. Ataukah Dia di sana terlalu sibuk menyulam hari hingga lupa bahwa sesungguhnya aku di sini masih tak percaya pernah berjumpa denganNya. Atau mungkinkah saat ini Dia terlalu sibuk bersama yang lain? Dia tetap misteri. Misteri yang masih belum mampu kugali tentang apakah Dia juga mendapatkan rasa yang sama yang ketika kita bertemu. Tentang apakah Dia di sana juga seperti aku saat ini yang selalu menanti khabar. Dia adalah cerita dari di hari-hariku. Akan jadi sebuah legenda. Dia yang aku yakini akan selalu membuka hatiNya kapan pun aku mau datang. Dia yang selalu menantiku dengan setia. Dia yang aku yakini selalu memberi maaf tiap aku salah. Dia yang tak pernah bosan mendengar segala keluh dan setiap rintihanku. Dia yang selalu memberi aku apapun yang aku minta. Dia yang selalu memberi kekuatan untuk terus melangkah dan jangan pernah menyerah sekali pun duri dan lumpur dalam menghadang setiap jalan. Dia yang tak pernah bosan memberi semangat setiap aku jatuh dan terluka. Dia yang selalu menjanjikan aku bahagia bila mencintaiNya dengan sungguh sungguh. Dia yang tak akan pernah meninggalkan aku. Dia, aku hanya ingin memegang tanganNya lagi dan bersama menyusuri setiap jalan yang ingin aku lewati nanti. Sejenak Bernafas Terengah lelah Perjalanan panjang satu etape baru saja selesai Ada sedikit saat menikmati rehat Lepas dahaga untuk etape berikut. Entah ke mana nanti itu tempat Semua bahkan belum terbayang angan. Ada banyak catatan kegagalan Tersimpan rapi dalam sebuah kopor tua lusuh Esok lusa mungkin bisa di buka lagi demi sebuah perenungan Lalu akan jadi cerita sejarah buat cucu Bahwa di sinilah leluhur membuat kau hebat. Sedikit lagi etape kedua akan dimulai Tapi ambil dan bakar dulu kresek berisi catatan kebahagiaan Besok tak perlu ada yang tau itu Toh semuanya berakhir tak indah Lagi pula ceritanya sudah ada di catatan kegagalan, Dan mereka akan tau seperti apa kebahagiaan Setelah merenungi arti kegagalan. Mari saja siapkan diri untuk langkah berikut. Happy Birthday Pagi dan senja sudah sama-sama berlalu Pengap malam bawa laraku pada celah bisu yang sepi Ada angin menapak menjambak gugur kering daun sisa kemarau Dingin di sini… Buat raga bawa-bawa hati ikut beku Tapi rinduku sudah terbang sedari tadi menjemput mimpi Karena cinta sudah kerontang seabad. Masih jelas suaramu mengingatkanku lewat telepon kemarin Hari ini waktu telah mengantarmu tambah satu usia Tapi hanya satu kata selamat bisa terucap Sebab kaki ini enggan melangkah ke pijakanmu sekarang. Tak Bisa Terlelap Sudah malam Sangat larut kini… Telah terlelapkah kamu di sana? Di sini aku ingin segera bermimpi Namun bayangmu masih setia berkelana di redup mataku. Sudah malam, sudah hampir pagi di sini Harusnya telah cukup aku merindukanmu Lalu mengikuti ajakan malam mengunjungi mimpi Tapi masih seperti tadi Aku tak lelah menatap matamu dalam bayang di langit kamar Di sini, akan seperti ini setiap malam Bayangmu akan datang lalu pergi. Hanya bayangmu. Sempat berpikir dari jauh-jauh dulu Ingin bayangmu kuhalau jauh jika bisa Tapi entah kenapa… Aku semakin merindukanmu. Pulangmu Membuka kembali hatiku Ketika hari ini kau datang kembali Bawa satu senyum yang lama kurindu Rasa terenyuh masuk ke ruang labil Melihatmu, bawa aku pada hati yang mendua. Ternyata sudah penat kau sembunyi Di lorong jauh tak mampu ku jangkau. Saat mana kau butuh aku… Waktu telah buat aku jatuh pada hati yang lain. Memang masih mungkin mati bersamamu Tapi haruskah yang lain merasa sakit? Di ujung jalan ini…. Aku hanya bisa terpaku bisu Lama berpikir enggan lagi merasa… Menggeleng liar… Kita tak mungkin lagi bersama. Rinduku padamu Kembali kutelusuri sisi malam ini Pada setapak demi setapak kenangan Lalu terhenti pada bias rembulan. Pada gugusan bintang coba kuukir wajahmu Wajah yang mulai pudar dari memoriku Yang hampir merabun dikikis waktu Dan entah ke mana manis senyum yang selalu membuatku luluh dulu Di andromeda pun aku tak mampu melukisnya lagi. Ke mana lagi bisa ku temukan kau hai pelukis hati… Di langit biru esok pagi… Ataukah ke pantai karang terjal? Ke mana lagi bisa ku cari kau hai pembawa cinta… Merenung dahulu siapa diri… Ataukah berlari memburumu sekuat tenaga…?