
Kita Hanya Kenangan
Tak ada lagi bisik…
Hilang sosok…
Rabun sudah bayang diingat…
Seiring rindu yang terus menguap dan mengering
Mengikis perlahan cinta yang dulu mati ku perjuangkan, bagimu…
Hingga mengeropos sudah kenangan…
Tak ada lagi cerita…
Tak ada lagi sejarah…
Kau dan aku. Kita. Mati.
Tengah malam ini…
Telah kugenggam cinta baru
Ku peluk tak keras namun tak akan ku lepas lagi
Dia dan aku. Kami.
Ijinkan aku melupakan kita…
Tanpa melupakan luka yang pernah kau sandangkan bagiku.
Tengah malam ini…
Sebelum aku benar benar pergi
Ingin ku bilang…
Terima kasih pernah memberi air segar dalam panjang dahagaku
Terima kasih pernah menjadi teman dalam singkat hidupku
Membuat aku merasakan cinta dan lukanya
Merasakan hangat pelukmu dan melepasnya terpaksa
Memberi ku tawa tulus dan luruhnya airmata
Cinta kita adalah rahasia kita
Sudah ku buang ke dasar laut yang sempat tertulis
Dan aku sudah menjadi amnesia untuk mengingat semua kenangan kita.
Agar kita tidak akan menjadi hikayat.
Sampai jumpa di hidup kita berikutnya.

LUKA YANG SAMA
Kusembunyikan sebuah pedang di dalam hatiku,
dan sebuah belati di tangan.
keduanya telah mengucurkan darah yang sama dari tempat yang sama,
dari luka yang sama dan dengan rasa sakit yang sama.
hanya dengan satu harap ;
"jangan pernah ada yang tahu jika luka itu ternyata telah ada..."
Kita sudah mati
Aku tidak tersandung
Tidak tergelincir
Dan tidak juga jatuh.
Tapi aku sementara terbang…
Terbang oleh rasa ini…
Rasa ketika kau peluk
Rasa ketika kau cium
Rasa ketika kau katakan sayangmu
Rasa ketika kau perlahan menjauh
Rasa ketika aku sakit
Dan jauh sebelum kau kembali padanya
Jauh sebelum kau minta aku meninggalkanmu
Jauh sebelum kau mengukir sakit ini…
Kita sudah mati.
Masih ingin menikmati
Aku tak ingin melihatmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin menggenggam tanganmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin memelukmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin mengecup keningmu untuk yang terakhir
Aku ingin...
Masih banyak waktu untuk kita bersama
Masih banyak cara untuk kita bersama
Masih banyak tempat untuk kita bersama
Masih banyak rasa untuk kita berbagi
Aku masih ingin...
Membawamu jauh ke dalam rasa ku
Menghiburmu kala berduka
Membiarkanmu kala kau bahagia
Aku masih ingin menikmati semua ini
Meski harus lepas segala sendi karena sakit
Aku ingin tetap menikmatinya.
Selamat Jalan
Aku gelisah setengah mati semalam
Tapi aku bisa terlelap
Bahkan tak bermimpi tentangmu
Aku gelisah setengah mati pagi ini
Ketika aku terbangun
Dan belum kudapati kabar darimu
Dan pagi ini...
Ketika perjalanan ini dimulai
Pagi ini, ketika kau masih tak memberiku pilihan
Pagi, ketika semalam kukecup keningmu
Pagi, ketika semalam aku menunggu dan berharap
Pagi, ketika semalam masih kau sebut namanya
Pagi, ketika kuputuskan usai segalanya
Pagi, ketika aku dengan sangat terpaksa harus berucap
“selamat jalan”.

Pernah
Pernah terucap kata yang membuat salah
Pernah terbangun rasa yang membuat luka
Lalu pernah terlintas pikir seharusnya waktu dulu kita jangan bertemu
Pertemuan telah membuat kita merasakan semua ini
Seribu pahit yang datang lebih hebat dari seribu kebahagiaan yang berlalu percuma.
Pernah kutorehkan sejuta harapan ke hatimu
Ketika dulu kudapatkan kuncinya lalu membuka setiap kisi relungmu
Tapi kemudian kau pergi sambil berkata
Aku tak bisa mencintaimu...
Percaya diantara Ragu
Cinta bagaimanapun bentuknya haruslah dibangun diatas kepercayaan yang matang. Setulus apapun hubungan cinta, jika rasa saling percaya tak pernah ada, maka yang ada adalah kejujuran yang mulai terkikis pelan-pelan lalu berakhir pada rasa jenuh dan pertengkaran tanpa akhir.
Sudah kukatakan ini berulang-ulang padamu, disetiap saat kita bersama merenda hari, di setiap kita merangkai kata menjadi janji. Adakala kau menganguk mengiyakan, adakala kau hanya terdiam sambil mengurai rambutmu. Tapi hari ini kau berkata “aku butuh kepastian dari janji-janjimu sebelum kita melangkah lebih jauh”. Lalu apa gunanya semua janji kita sekian lama dan keyakinan yang kau berikan padaku bahwa tak akan ada satupun ngengat yang akan bisa menggoyahkan kepercayaanmu padaku. Apa guna semua kepastian yang kita yakini?
Sudah tak adakah kekuatan pada setiap ucap kita dulu sehingga kau meragukannya sekarang? Apakah sudah sedemikian percumakah semua itu?
Kalau begitu berarti sekian lama kita telah terjebak dalam labirin yang kita buat sendiri. Sudah terlanjur masuk dan kita tak bisa lagi menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang kita ciptakan.
Naif memang, masalah-masalah yang telah kita lalui seharusnya bisa mendewasakan kita untuk lebih mengerti tentang arti sebuah kesetiaan bukan sebaliknya seperti sekarang kau meragukan janji yang sudah terikrar. Sudah tak guna lagi kau berucap tentang cintamu yang setia jika setiap hari keraguan masih bermain manis di benakmu. Bukankah itu percuma dan hanya menyiksa diri?
Posted By Dody KL 0 Yang Bercuap-cuap
Betha PunK Harapan, Kesetiaan Cinta, Sakit Hati, Tanda tanya
Kamu dan masa lalu
Satu kisah pernah hilang dengan dia
Menghancurkan tanpa ampun
Menyakitkan tanpa hati
Semuanya bermula dari ketidakjujuran
Sekarang di sini ada kau
Terlelap dalam pelukku dengan lugumu
Hariku sudah kau isi dengan kisah yang penuh kasih
Penuh canda riang kadang cemburu
Tak ada yang tak sempurna
Semuanya terlihat indah
Malam ini, diantara mimpimu
Getir masa lalu kembali kuingat
Terbayang jelas semua kisah masa lalu dulu
Semua hanya bermula dari sebuah pesan pendek
Terkirim untukmu dari seseorang yang asing bagiku
Penuh romantisme yang melayangkan jiwa
Tapi bagiku pahatan luka baru
Di atas luka lama yang hampir mengering
Kau sempat menyangkalinya beberapa kali
Tapi apalah guna bagiku
Semua sudah jelas sekarang
Bahwa aku harus meragukan kesetiaanmu
Bahwa aku harus lebih pasti bertanya sekarang
Jika cinta lain kau pelihara diam-diam
Puisi dalam SMS
Jujur saja, saya termasuk orang yang tidak pernah tahu harus berbuat apa saat valentine. Setiap tahun, valentine adalah hari yang biasa saja bagi saya. Tak ada yang istimewa.
Namun kali ini, dalam kesendirian saya ingin membuat Valentine kali ini menjadi sedikit istimewa dengan postingan kumpulan puisi saya. Saya tak pernah memberi judul pada puisi ini. Karena sebenarnya puisi ini saya sudah lama saya buat dan sudah ada yang pernah saya posting di blog ini. Puisi ini saya buat saat di tangan saya tak ada pena dan kertas, sehingga inspirasi yang datang terpaksa saya tuangkan ke dalam hp butut saya. Dan karena kapasitas hp yang kecil sehingga saya pun menulis dengan seadanya. Puisi ini pun bisa di kirim sebagai sebagai hadiah valentine, bisa berupa sms valentine ataupun kata-katanya bisa di tulis di kartu ucapan Valentine.
Tapi saya hanya ingin bilang, bahwa tidak semua puisi di sini untuk valentine, karena sebagian adalah puisi tentang kekecewaan.
=========================================================
Kau ada diantara seribu pesona
Tercipta untuk menghakimi hati
Mungkin akan membunuh bila cinta datang tak sesuai harap
Aku ada diantara jejeran asa tak pasti
Menunggu kapan waktu datang melukai hati
Aku mencintaimu dengan ketulusan yang tersangat
Tapi kini tersudut ditengah kepahitan
Mengapa waktu tak pernah mengizinkan
Aku ada diantara yang bisa mengungkapkan rasa?
==============================================================
Ada seruan dari hati
Karena jiwa ini sudah hampir mati menunggu cinta datang
Ada seruan dari jiwa
Kapan cinta datang dari waktu yang tepat
Menyapa hati dengan tulus?
===============================================================
ada cinta tersenyum diantara khayalan
ada cinta berharap diantara ketulusan
ada cinta menangis diantara ketidakpastian
sanggupkah kenyataan mengusir mimpi?
==============================================================
Kamu seperti awan yang berarak saat siang
Dan bintang yang gemerlap saat malam
Satu hal yang ingin kukatakan padamu saat ini, Kamu lebih indah dari keduanya
====================================================================================
Ada yang lebih dari kasih
Ada yang lebih dari sayang
Tapi tak ada satupun dibumi
Yang lebih dari cinta
Sama seperti ini dipersembahkan tulus, Hanya untukmu.
============================================================================
Rapuh lagi aku
Asa yang kutata setelah kutemukan cinta
Bahagia yang baru sesaat kurasa
Ambruk dihantam amarah
Hancur tertimpa sombongnya ego
Padahal baru semenit lalu aku sadar
Cinta ini berarti bila mencintaimu.
===================================================
Kuhardik kecewa dengan diam yang panjang
Lalu kuusir ragu
yang membuat cinta tak jujur sejak pertama kali hadir
tapi aku kian merasa bodoh setelah segala terjadi
apalagi setelah aku merasa ditinggalkan.
==========================================================
Aku hidup diatas cinta yang menderitakanku
Ditemani kecewa dalam setiap sendiri yang menyepikan
Kucoba tegar melepasmu bahagia tanpaku
Meski hati harus pedih dibawah riangmu.
===========================================================
Sedih ini tak akan pernah berakhir
Bahkan saat tertawa kuhadirkan airmata
Tapi biarlah kucoba tak mengganggu singgasana bahagiamu
wAlau akhir dari segala adalah penderitaan hatiku.
==================================================================
Tak ada yang bisa kurangkai untuk dapat kukatakan
Betapa kusangat merindukanmu saat ini.
Tak ada pula yang bisa kubuat
Untuk dapat kukatakan betapa aku sangat mencintaimu
===========================================================
Andaikan memang takdir ini tak berpihak padaku
Akan kembali kukenang cintamu dengan airmata
Sambil menunggu saat matiku datang
Karena aku tak bisa hidup tanpa sayangmu.
==============================================================
Aku bisu diantara mata yang tak sanggup kubuka
Tak mampu kulihat kenyataan meski hanya bayang
Apalagi berbicara yakinkan siapapun
Aku mencintaimu.
===============================================
Ada cinta
Ada kerinduan
Ada juga doa
Jika pagi nanti masih kau lihat matahari bersinar
Dan mendengar kicau burung
Sadarilah, disitu ada cinta yang mengharapkanmu
Lewat doa penuh rindu.
========================================================
Satu lagi cinta datang dari sisi fatamorgana
Hingga kupeluk maya berwarna jingga
Padahal sudah kusulam kecewa
Yang kuambil dari kulambu usang keabadian
======================================================
Jika aku tak bisa lagi
Berjalan diatas asa yang pernah kau beri
Akan kusongsong esok
Tanpa bercerita pada siapapun
Apa yang pernah terjadi pada hatiku.
===========================================
Aku datang hanya untuk memanen kecewa
Diatas benih cinta yang kau tabur
Jika kecewa ini berluka
Aku tak ingin mati
Sebelum aku melihat kamu merasakan
Seperti apa kecewa.
==========================================
Hidup ini tak lebih dari rentetan kekecewaan
Yang selalu datang dan pergi hanya untuk meninggalkan luka
===========================================
Aku bosan melukis sebesar apa cintaku
Kedalam kata-kata tak berarti
Aku bosan berteriak
Betapa kerinduan telah jadi racun bagi jiwaku
Aku ingin ada diantara pelukmu
Biar kamu yakin dengan pasti
Seberapa berarti cintamu untukku.
==========================================
Pagi datang mengusir embun dari kelopak mawar merah
Tapi hingga pagi ini
Tak ada satupun yang mampu mengusir cinta dari hati yang kian merah karena merindukanmmu.
===========================================
Jika malam pernah menangis bersama kita
Sudah ada siang yang akan selalu tertawa,
Sejuk membelai dari pagi
Setia memeluk hingga senja
Bahkan jika masih mungkin
Ada bintang redup
Yang enggan meninggalkanmu sendiri
Menemani mengenang setiap masa lalu
Agar kita harus selalu ingat
Bahwa yang terburuk di masa lalu
Adalah keindahan yang terbuang.
===========================================
Ku ingin bijaksana
Tapi aku tak tau seperti apa bijaksana itu
Aku ingin jujur
Tapi aku tak tau seperti apa jujur itu
Aku ingin mencintai
Tapi cinta buru-buru lari meninggalkanku.
===========================================
BIBIRKU BISU BERUCAP
TAPI HATI TERUS BERTERIAK
SESUNGGUHNYA TULUS CINTA INI
MASIH HANYA TERSEDIA UNTUKMU
DAN SETIANYA TAK KAN BERPALING PADA CINTA YANG LAIN.
=========================================================
Dia adalah Dia
Dia adalah misteri. Berawal dari sebuah pertemuan yang tak disengaja lalu sampai pada perpisahan yang mendadak. Ada sesuatu yang tak bisa dilupakan dari pertemuan itu. Sesuatu yang belum sempat aku maknai, sesuatu yang tak sempat aku pikirkan. Kebersamaan setengah hari yang sempat terukir itu akan tetap jadi sebuah sejarah. Meski harus diakui tak ada yang indah dari sedikit waktu itu, tapi bagiku melihat dan menikmati ceria wajahnya menghadirkan sesuatu yang lain pada rasa yang telah lama kusembunyikan dibalik dingin gerimis setiap hari. Ya, rasa yang terus berkecamuk dalam hati ini, rasa yang mengalir begitu kuat tak terbendung, rasa yang bahkan tak mampu kudefinisikan sebagai apa. Entah apakah kekaguman ini terlalu berlebihan untuk dimaknai ataukah aku yang terlalu menikmati rasa yang menikam ulu hati ini.
Dia adalah misteri. Sejauh sekarang Dia ada. Sejauh itu tangan ini tak mampu menggapainya, bahkan Dia kini tak terlihat meski samar di jauh. Dia, hanya pada sebuah potret yang sempat tertinggal senyumnya mampu kujangkau. Senyum yang begitu tulus, ada damai di sana. Di senyum itu. Potret inilah yang selalu kuraba untuk yakinkan diri bahwa wajahnya tak akan kulupakan. Dia, hanya pada sebuah bayang yang samar terlihat, mampu kupeluk dirinya meski wangi tubuhNya pun tak mampu kuhirup.
Dia entah ada di mana sekarang. Khabar dariNya yang selalu kunanti tak pernah kudengar lagi. Mungkin Dia memberi khabar, tapi tak pernah sampai dengan selamat ke indra pendengaranku. Ataukah Dia di sana terlalu sibuk menyulam hari hingga lupa bahwa sesungguhnya aku di sini masih tak percaya pernah berjumpa denganNya. Atau mungkinkah saat ini Dia terlalu sibuk bersama yang lain?
Dia tetap misteri. Misteri yang masih belum mampu kugali tentang apakah Dia juga mendapatkan rasa yang sama yang ketika kita bertemu. Tentang apakah Dia di sana juga seperti aku saat ini yang selalu menanti khabar.
Dia adalah cerita dari di hari-hariku. Akan jadi sebuah legenda. Dia yang aku yakini akan selalu membuka hatiNya kapan pun aku mau datang. Dia yang selalu menantiku dengan setia. Dia yang aku yakini selalu memberi maaf tiap aku salah. Dia yang tak pernah bosan mendengar segala keluh dan setiap rintihanku. Dia yang selalu memberi aku apapun yang aku minta. Dia yang selalu memberi kekuatan untuk terus melangkah dan jangan pernah menyerah sekali pun duri dan lumpur dalam menghadang setiap jalan. Dia yang tak pernah bosan memberi semangat setiap aku jatuh dan terluka. Dia yang selalu menjanjikan aku bahagia bila mencintaiNya dengan sungguh sungguh. Dia yang tak akan pernah meninggalkan aku.
Dia, aku hanya ingin memegang tanganNya lagi dan bersama menyusuri setiap jalan yang ingin aku lewati nanti.
Sejenak Bernafas
Terengah lelah
Perjalanan panjang satu etape baru saja selesai
Ada sedikit saat menikmati rehat
Lepas dahaga untuk etape berikut.
Entah ke mana nanti itu tempat
Semua bahkan belum terbayang angan.
Ada banyak catatan kegagalan
Tersimpan rapi dalam sebuah kopor tua lusuh
Esok lusa mungkin bisa di buka lagi demi sebuah perenungan
Lalu akan jadi cerita sejarah buat cucu
Bahwa di sinilah leluhur membuat kau hebat.
Sedikit lagi etape kedua akan dimulai
Tapi ambil dan bakar dulu kresek berisi catatan kebahagiaan
Besok tak perlu ada yang tau itu
Toh semuanya berakhir tak indah
Lagi pula ceritanya sudah ada di catatan kegagalan,
Dan mereka akan tau seperti apa kebahagiaan
Setelah merenungi arti kegagalan.
Mari saja siapkan diri untuk langkah berikut.
Happy Birthday
Pagi dan senja sudah sama-sama berlalu
Pengap malam bawa laraku pada celah bisu yang sepi
Ada angin menapak menjambak gugur kering daun sisa kemarau
Dingin di sini…
Buat raga bawa-bawa hati ikut beku
Tapi rinduku sudah terbang sedari tadi menjemput mimpi
Karena cinta sudah kerontang seabad.
Masih jelas suaramu mengingatkanku lewat telepon kemarin
Hari ini waktu telah mengantarmu tambah satu usia
Tapi hanya satu kata selamat bisa terucap
Sebab kaki ini enggan melangkah ke pijakanmu sekarang.
Tak Bisa Terlelap
Sudah malam
Sangat larut kini…
Telah terlelapkah kamu di sana?
Di sini aku ingin segera bermimpi
Namun bayangmu masih setia berkelana di redup mataku.
Sudah malam, sudah hampir pagi di sini
Harusnya telah cukup aku merindukanmu
Lalu mengikuti ajakan malam mengunjungi mimpi
Tapi masih seperti tadi
Aku tak lelah menatap matamu dalam bayang di langit kamar
Di sini, akan seperti ini setiap malam
Bayangmu akan datang lalu pergi. Hanya bayangmu.
Sempat berpikir dari jauh-jauh dulu
Ingin bayangmu kuhalau jauh jika bisa
Tapi entah kenapa…
Aku semakin merindukanmu.
Pulangmu
Membuka kembali hatiku
Ketika hari ini kau datang kembali
Bawa satu senyum yang lama kurindu
Rasa terenyuh masuk ke ruang labil
Melihatmu, bawa aku pada hati yang mendua.
Ternyata sudah penat kau sembunyi
Di lorong jauh tak mampu ku jangkau.
Saat mana kau butuh aku…
Waktu telah buat aku jatuh pada hati yang lain.
Memang masih mungkin mati bersamamu
Tapi haruskah yang lain merasa sakit?
Di ujung jalan ini….
Aku hanya bisa terpaku bisu
Lama berpikir enggan lagi merasa…
Menggeleng liar…
Kita tak mungkin lagi bersama.
Rinduku padamu
Kembali kutelusuri sisi malam ini
Pada setapak demi setapak kenangan
Lalu terhenti pada bias rembulan.
Pada gugusan bintang coba kuukir wajahmu
Wajah yang mulai pudar dari memoriku
Yang hampir merabun dikikis waktu
Dan entah ke mana manis senyum yang selalu membuatku luluh dulu
Di andromeda pun aku tak mampu melukisnya lagi.
Ke mana lagi bisa ku temukan kau hai pelukis hati…
Di langit biru esok pagi…
Ataukah ke pantai karang terjal?
Ke mana lagi bisa ku cari kau hai pembawa cinta…
Merenung dahulu siapa diri…
Ataukah berlari memburumu sekuat tenaga…?